Sahabat Pembaca

Thursday, April 11, 2013

Meratapi Jalanan Ibukota

Perkembangan Ekonomi negara memberikan Kesejahteraan bagi warganya, banyak warrga negara mampu membeli kendaraan pribadi, motor mobil dengan populasi yang terus bertambah bukan hanya dalam hitungan tahun bahkan bulan.

Tapi dilain sisi ada masalah kah yang ditimbulkan? Iyah dan besar.

Negara kita memberikan keuntungan besar bagi Perusahaan Otomotif yang notabene milik Asing.

Negara harus menanggung biaya subsidi yang sangat besar, dimana biaya tersebut semestinnya untuk memberikan Pendidikan Murah bagi warganya.

Merubah mindset orang Indonesia untuk memilih kendaraann umumpun terbentur kendala kondisi realita disini dimana untuk pergi dari rumah untuk satu tempat dan ketempat lainnya membutuhkann jarak yang tidak dekat. Ditambah dengan ketidak nyamanan Pejalan kaki.

Jadi apa yang anda harapkan merubah keadaan ini...?

Progam Pemda DKI yg ingin membangun Transportasi massalnya tidak akan berjalan sempurna jika Pemda di seputar Jakarta tidak diikutkan, karena Penghuni tetap Jakarta tidak menyumbang besar prosentasi penyebab kemacetan Jakarta.

Misalkan saja dalam hal ini Pemda Bekasi menyediakan Perpakiran yg memadai sehingga mereka yg bekerja bisa meninggalkan kendaraan mereka disana dengan tenang,namun dilain sisi mereka juga harus terintegrasi dengan Terminal ataupun Stasiun.

Dan pastinya turunkan biaya transportasi dan naik kan Pajak Retribusi di Jakarta.

Dan untuk wilayah2 yg dijadikan tempat Perpakiran diluar Jakarta berikan Subsidi atau keringanan lainnya sehingga biaya penitipan parkirpun tidak terlalu mahal.

Dan satu hal Indonesia tidak seperti Hongkong,Taiwan,Amsterdam atau kota2 besar lainya dimana Jalan2 khusus Pejalan kaki sangat nyaman dengan jarak dari satu tempat ke tempat lain masih masuk akal dilakukan dengan jalan kaki setiap harinya.

Moga Purwokerto nggak Macet...:)
https://www.facebook.com/notes/arizma-bayu-suwito/meratapi-jalanan-ibukota/10151538585163464