Malam
ini saya berfikir ulang mengenai perasaan yang selalu terjaga didalam sana,
mengenang setiap kenangan yang pernah terlewat, memahami akan makna arti Sayang
sesungguhnya, bersumpah apapun saya akan lakukan jika itu sebagai pembuktian
akan sebuah pembenaran.
Hati yang selalu mengenang akan
semua kebaikan yang pernah diberi, keindahan yang pernah terlalui bersama,
sudah saya utarakan ketulusan hati ini ingin meminangnya menjemput
“Keridhoan-Nya”, berharap Ia akan mendampingi hidup ini sepanjang hayatnya,
semakin kesini saya mencoba mendalami pemahaman seorang wanita, menyelami
setiap inchi cerita, pasti adanya pemikiran dan pertimbangan yang mungkin lebih
rumit dari rumus matematika, pendalaman yang entah berasal Logika atau hanya
Perasaan semata.
“Jika kamu jadi milikku, sungguh aku
akan sangat bahagia, namun aku takkan paksakan itu, karena aku mau tiada
penyesalan dikemudian harinya jika kamu bersamaku, aku tahu dan mencoba
memahami semua ini, perasaan ini, dan keadaan ini, iyah sudah sekian lama
dengan keadaan yang terus berulang dan entah kapan hal ini bisa berakhir. Aku
sayang kamu, sudah berbagai cara aku lakukan untuk terus ada dan berusaha
membuatmu tersenyum bahagia, katakan apa yang bisa membuatmu bahagia mungkin
saat ini aku bilang lakukanlah... lakukan yang terbaik untukmu dan keluargamu.”
Lalu apakah ini bentuk kekalahan
saya akan perjuangan selama ini...? nggak sekali lagi saya bilang nggak sama
sekali, bahkan ini bentuk lain dari rasa Sayang saya kepadanya, teman-teman
terdekat kita tahu apa yang telah saya perjuangkan untuk dapatkanmu, tapi bukan
pula bentuk saya mencari simpati orang lain, bukan saya seperti itu, saya hanya
berharap dan selalu berharap yang terbaik dari keadaan ini, dibalik semua ujian
saya pasrahkan kepada-Nya, saya akan coba mempersiapkan diri menjadi seorang
lelaki yang pantas dimiliki oleh seorang wanita, dari pada berusaha pantas
sedangkan belum pantas diri ini sekalipun.
Ik
Houvan Je
Windha Lorent
Gamprit V, 27 May 2013