Sahabat Pembaca

Thursday, January 31, 2013

Diambang Kehancuran



Geopolitik Internasional khususnya di Asia sedang diuji kestabilannya, konflik-konflik sporadis marak terjadi, hal ini yang menjadi titik point kekhawatiran Dunia khususnya bagi Asia, baik Asia Tengah, Asia Timur bahkan Asia Tenggara tersimpan bibit-bibit konflik yang sewaktu-waktu ibarat bom atom yang siap meledak.
Asia adalah sebuah Bangsa yang diberikan oleh Tuhan anugerah yang maha Dahsyat, disana banyak sumber-sumber energi Dunia dan Pangan berasal, namun di Asia sendiri paling sedikit menikmati kekayaan itu sendiri dibandingkan Bangsa Barat, sudah tidak bisa dipungkiri lagi, Bangsa Barat adalah bangsa yang paling banyak menghabiskan sumber daya alam dunia setiap harinya. Eksplorasi-eksplorasi baik tambang maupun mineral banyak dimiliki oleh bangsa barat.
Disaat ada beberapa bangsa barat  yang mengalami masalah ekonomi, ketakutanpun berimbas keseluruh dunia dari dampak berkelanjutannya (Multiplayer Effect) kita tahu seperti halnya Yunani, Spanyol dan beberapa Negara eropa timur lainnya meminta bantuan ekonomi kepada United Europe (UE). Tidak terjadi bagi Negara adidaya sekelas Amerika Serikat yang juga mengalami kesulitan ekonomi, karena pada pemerintahan sebelum Obama yang mencintai Perang-perangan banyak menghabiskan sumber dana negara.
Yang mesti anda pahami adalah, menyangkut perputaran uang di dunia, uang dapat berbentuk Surat, Logam Mulia, elektronik (E-pay) maupun Giral atau Kartal, namun pada dasarnya uang tersebut dapat berharga jikalau dapat ditukarkan dengan nilai nominal tertentu. Dan itu dihitung dari kas deposit emas negara ataupun kalau di Indonesia menggunakan Dollar Amerika (US Dollars $).
Krisis yang terjadi di Eropa dikarenakan dimana Devisa Negara menipis dan sumber pendapatan negara berkurang sehingga untuk melaksanakan aktivitasnya dalam hal ini mengalami gangguan. Itu lah yang menyebabkan stagnantasi geliat ekonomi.
Beberapa Negara Eropa yang mampu pun memberikan bantuannya melalui dana segar yang turun plus bunga yang diberikan. Namun bagi Negara yang mempunyai kekuasaan di dunia tak lain dan tak bukan adalah meningkatkan Provitable yang bersumber dari Penjualan Senjata, senjata adalah bisnis hitam yang legal di dunia, dan hal ini mendatangkan keuntungan yang amat besar bagi Negara produsennya.
Ketegangan-ketegangan di benua asia menyebabkan Demand akan senjata meningkat, bahkan tiap-tiap Negara yang sedang mengalami Konflik  menambah pagu anggaran penyediaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) bagi negaranya, kita tahu China yang sedang berkonflik dengan tidak hanya Jepang juga beberapa Negara di Asean atas Kepulauan Sparatyl (Laut China Selatan) dan Senkaku (Jepang) / Diayou (China) (baca ; http : / / www. Sky city gallery. Com / japan / diaohist. html), dimana dibalik konflik tersebut ada AS disana. Begitu juga yang terjadi antara India dan Pakistan diperbatasan Khasmir (baca ; http : / / m. sindo news. Com / read / 2013 / 01 / 14 / 40 / 707161 / india – minta – Pakistan – kembalikan – kepala – tentara – korban – pemenggalan.). Dan konflik yang memang sudah terjadi adalah konflik Suriah, jelas pada kasus ini keterlibatan bangsa barat sangat terlihat, bahkan benua Afrikapun contohnya Mali sedang di intervensi oleh salah satu Negara Eropa, kita tahu yang mendapatkan keuntungan dari perlombaan senjata ini adalah produsen senjata dunia.( Negara manakah itu…?) Uang-uang yang mengalir dari bisnis ini dipergunakan untuk menambah deposit devisa Negara, sehingga Negara tersebut dapat terselamatkan dari kesulitan ekonomi.
Sebagian besar konflik yang terjadi dibelahan benua dunia tak seberbahayanya konflik yang sedang terjadi antara India dan Pakistan. Kenapa…karena kedua Negara tersebut adalah pengguna senjata pemusnah massal nuklir (nuke weapon). Jika penyelesaian konflik perbatasan yang menyebabkan tewasnya tentara kedua belak pihak tidak segera terselesaikan, yang mengerikan adalah dampak selanjutnya. Semoga kedua Negara dapat menahan diri dari kehancuran yang mengerikan itu.

No comments:

Post a Comment

Silahkan komentar disini, diharapkan gak pake nama samaran cuy..., biar qt akrab gitu...