DESA KRACAK DUSUN PARAKAN GRUMUL PARDULI
Hemmm jalan terjal berliku, melewati jembatan gantung yang sedikit memompa detak jantung dengan
ayunannya diatas ketinggian 10 meter dari bawah,
Parduli grumul yang biasa kita
kenal pemukiman kecil dengan didiami hanya beberapa puluh orang saja dengan
wilayah yang praktis sangat “ Ekstrim” menurut saya seorang anak kota yang
hanya beberapa tahun tinggal didaerah karena menuntut ilmu, yah Parduli dengan
orang-orang yang sangat kuat dan perkasa karena harus setiap hari mengambil Air
untuk minum dengan jarak yang lumayan jauh, tapi mereka tetap menjalani dengan
senang hati karena ini terlihat dari kondisi kesehatan mereka yang relative
sehat dan bugar, begitu juga dengan senyum yang selalu mengembang diwajah
mereka.
|
|
Tertawa atau entah merasa malu dengan perjuangan masyarakat ini jika
harus menjalani hidup seperti ini setiap hari, sungguh luarrrrr biasa, tapi
itulah mereka tanpa keluh kesah dengan terus menjalani hidup ini dengan
semangat…
Jadi terbesit ingatan akan ucapan seorang jenderal kerajaan wu di China
pada masa Dynasty Han berkuasa (208 M), Jenderal ini dengan benteng terkenalnya
“Karang Merah (Red Clief) “, berhasil
membendung serangan dari Negaranya sendiri, pada saat itu dipimpim oleh seorang
Perdana Menteri yang lalim dan konon niatnya menyerang yang masih keluarga
kerajaan (Liu Bei Paman Raja)itu, dengan alasan memberontak Raja yang sah di
pusat, karena Cintanya pada seorang perempuan dan kebetulan Istri dari Jenderal
ini. Nama Perdana Menteri ini adalah Cao Cao, dan nama Jenderalnya adalah Zhou
You, ketika pasukannya melihat pasukan yang dibawa oleh Perdana Menteri Cao Cao
hingga 5x lipat dari pasukannya, tak ayal banyak jenderal dan politikus pada
masa itu menyarankan untuk mengalah dan tunduk pada perintah Cao Cao, tapi apa
kalimat terkenalnya, iya mengatakan pada anak buahnya “ Jangan pernah menyerah dengan
mimpimu, meskipun terlihat mustahil lawan yang ingin dikalahkan “. Dan
selanjutnya adalah kemenangan dipihak Wu dengan jenderalnya Zhou You.
Intermezzo ini sebagai gambaran bagaimana perjuangan masyarakat Parakan
grumul Parduli yang mesti setiap harinya melewati Sungai yang ketika musim
hujan praktis tidak bisa dilewati dan anak-anak sekolah ini mesti memutar dan
jarak tempuh yang sangat jauh menurut peritungan saya, Ibu-ibunya yang mesti
mengambil air untuk minum melewati jalan yang sukar dilalui dan itu pula tidak
dekat.
Pada siang harinya grumul Parduli nyaris sukar untuk mencari bapak-bapak
ataupun kaum adam yang ada, mereka semua
ketika siang menjelang bekerja sebagai kuli bangunan atau pergi ke ladang atau
setidaknya bekerja dan dirumah adalah ibu-ibu yang merawat anak-anak mereka,
para penduduk disini 100% muslim namun yang aneh ketika pertama kali saya
kesini, begitu banyak Anjing kampung yang berkeliaran, setelah sedikit selidik
bertanya kepada masyrakatnya, ternyata mereka sengaja memelihara anjing guna
penjagaan lingkungan dari maling. Grumul Parduli sering kali sebelum
masyarakatnya memelihara anjing-anjing ini kecurian baik itu hewan ternak atau
benda berharga lainnya, memang wilayah sini cenderung sunyi dan gelap hal ini tidak
terlepas dari sukarnya akses kesini.
Listrik yang menjadi kebutuhan Primer masyarakat modern hanya dinikmati
oleh masyarakat setempat dengan jaringan kabel yang dibuat sendiri secara
swadaya oleh masyarakat, diambil dari desa parakan dengan menyambung dari rumah
masyarakat setempat dengan jarak ratusan meter dari sumbernya.
Tapi hal yang sangat mengharukan sekaligus membanggakan dibalik semua
kesulitan yang dihadapi oleh masyarakatnya, kesadaran akan pentingnya
pendidikan bagi putra putri mereka sangat
tinggi, lagi-lagi mereka secara swadaya menyemarakkan satu-satunya Mushola
sederhana dengan pengajian TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) bagi anak-anak
mereka, mereka juga membiayai anak – anak mereka usia Pra Taman Kanak-kanak
untuk mengikuti Progam PAUD yang meskipun jarak dari rumah jauh dan melewati
Sungai tadi mereka tetap bersemangat mengantarkan anak-anak mereka menuju pintu
gerbang kesuksesan di masa depan.
Bukan tidak mungkin kedepannya lahir calon pemimpin Bangsa dari Grumul
Parduli, Dusun Parakan, Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah.
Arizma Bayu Suwito
No comments:
Post a Comment
Silahkan komentar disini, diharapkan gak pake nama samaran cuy..., biar qt akrab gitu...