Sahabat Pembaca

Monday, March 5, 2012

KKN ku


Hari ini Tgl 2-8-2011 Dusun Parakan Parduli
DESA KRACAK DUSUN PARAKAN GRUMUL PARDULI
Hemmm jalan terjal berliku, melewati jembatan gantung yang  sedikit memompa detak jantung dengan ayunannya diatas ketinggian 10 meter dari bawah,
Parduli grumul yang biasa kita kenal pemukiman kecil dengan didiami hanya beberapa puluh orang saja dengan wilayah yang praktis sangat “ Ekstrim” menurut saya seorang anak kota yang hanya beberapa tahun tinggal didaerah karena menuntut ilmu, yah Parduli dengan orang-orang yang sangat kuat dan perkasa karena harus setiap hari mengambil Air untuk minum dengan jarak yang lumayan jauh, tapi mereka tetap menjalani dengan senang hati karena ini terlihat dari kondisi kesehatan mereka yang relative sehat dan bugar, begitu juga dengan senyum yang selalu mengembang diwajah mereka.



   Jalan berbukit dan tanah, ketika musim hujan akan sangat licin dan terjal.
 





   Sungai ini yang mesti mereka lalui setiap harinya,karena hanya dengan melewati ini jarak yang ditempuh menuju Sekolah dan kota lebih dekat.
 
Tapi hey…coba kalian bayangkan kalo harus setiap hari naik turun bukit dan berjalan ratusan meter hanya untuk mengambil Air keperluan minum mereka,begitu juga tak kalah hebatnya dengan perjuangan anak-anak sekolah Dasar SDN 2 Parakan yang mesti melewati sungai hanya untuk bersekolah, dan jika musim hujan datang mereka harus memutar arah dengan jarak yang relative menjadi 2x lipat jauhnya, hahahaha…
Tertawa atau entah merasa malu dengan perjuangan masyarakat ini jika harus menjalani hidup seperti ini setiap hari, sungguh luarrrrr biasa, tapi itulah mereka tanpa keluh kesah dengan terus menjalani hidup ini dengan semangat…
Jadi terbesit ingatan akan ucapan seorang jenderal kerajaan wu di China pada masa Dynasty Han berkuasa (208 M), Jenderal ini dengan benteng terkenalnya “Karang Merah (Red Clief) “, berhasil membendung serangan dari Negaranya sendiri, pada saat itu dipimpim oleh seorang Perdana Menteri yang lalim dan konon niatnya menyerang yang masih keluarga kerajaan (Liu Bei Paman Raja)itu, dengan alasan memberontak Raja yang sah di pusat, karena Cintanya pada seorang perempuan dan kebetulan Istri dari Jenderal ini. Nama Perdana Menteri ini adalah Cao Cao, dan nama Jenderalnya adalah Zhou You, ketika pasukannya melihat pasukan yang dibawa oleh Perdana Menteri Cao Cao hingga 5x lipat dari pasukannya, tak ayal banyak jenderal dan politikus pada masa itu menyarankan untuk mengalah dan tunduk pada perintah Cao Cao, tapi apa kalimat terkenalnya, iya mengatakan pada anak buahnya “ Jangan pernah menyerah dengan mimpimu, meskipun terlihat mustahil lawan yang ingin dikalahkan “. Dan selanjutnya adalah kemenangan dipihak Wu dengan jenderalnya Zhou You.
Intermezzo ini sebagai gambaran bagaimana perjuangan masyarakat Parakan grumul Parduli yang mesti setiap harinya melewati Sungai yang ketika musim hujan praktis tidak bisa dilewati dan anak-anak sekolah ini mesti memutar dan jarak tempuh yang sangat jauh menurut peritungan saya, Ibu-ibunya yang mesti mengambil air untuk minum melewati jalan yang sukar dilalui dan itu pula tidak dekat.
Pada siang harinya grumul Parduli nyaris sukar untuk mencari bapak-bapak ataupun  kaum adam yang ada, mereka semua ketika siang menjelang bekerja sebagai kuli bangunan atau pergi ke ladang atau setidaknya bekerja dan dirumah adalah ibu-ibu yang merawat anak-anak mereka, para penduduk disini 100% muslim namun yang aneh ketika pertama kali saya kesini, begitu banyak Anjing kampung yang berkeliaran, setelah sedikit selidik bertanya kepada masyrakatnya, ternyata mereka sengaja memelihara anjing guna penjagaan lingkungan dari maling. Grumul Parduli sering kali sebelum masyarakatnya memelihara anjing-anjing ini kecurian baik itu hewan ternak atau benda berharga lainnya, memang wilayah sini cenderung sunyi dan gelap hal ini tidak terlepas dari sukarnya akses kesini.
Listrik yang menjadi kebutuhan Primer masyarakat modern hanya dinikmati oleh masyarakat setempat dengan jaringan kabel yang dibuat sendiri secara swadaya oleh masyarakat, diambil dari desa parakan dengan menyambung dari rumah masyarakat setempat dengan jarak ratusan meter dari sumbernya.
Tapi hal yang sangat mengharukan sekaligus membanggakan dibalik semua kesulitan yang dihadapi oleh masyarakatnya, kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi putra putri mereka  sangat tinggi, lagi-lagi mereka secara swadaya menyemarakkan satu-satunya Mushola sederhana dengan pengajian TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) bagi anak-anak mereka, mereka juga membiayai anak – anak mereka usia Pra Taman Kanak-kanak untuk mengikuti Progam PAUD yang meskipun jarak dari rumah jauh dan melewati Sungai tadi mereka tetap bersemangat mengantarkan anak-anak mereka menuju pintu gerbang kesuksesan di masa depan.
Bukan tidak mungkin kedepannya lahir calon pemimpin Bangsa dari Grumul Parduli, Dusun Parakan, Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Arizma Bayu Suwito

No comments:

Post a Comment

Silahkan komentar disini, diharapkan gak pake nama samaran cuy..., biar qt akrab gitu...