Sahabat Pembaca

Friday, June 14, 2013

Sumber Daya Alam dan Potensi Konflik Dunia

Hanya 22% bagian sungai yang melewati Mesir. Negara lain yang juga dilalui Sungai Nil adalah Sudan, Burundi, Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Rwanda, dan Tanzania.

Sedikit gambaran betapa pentingnya arti sungai Nil bagi Negara Hulu seperti Mesir, mungkin bisa dipastikan Ketika masa keemasan Raja-raja Fir'aun dan Ratu Cleopatra Mesir tidak pernah menghadapi masalah seperti ini.

Dimana Negara-negara yang dilalui aliran Sungai Nil di Hulu berada di Burundi dan Hilirnya berada di Mesir itu sendiri merasa terancam akan keamanan Nasionalnya, hal ini dikarenakan meskipun diawal kalimat Mesir hanya menikmati 22% saja sumber air nil, namun bagi Mesir mencapai 87% kebutuhan air negaranya.

Betapa benar Prediksi para Strategi Perang Dunia yang menggambarkan sumber konflik dunia di masa depan adalah perebutan Sumber Daya Alam, statement ini bisa dibuktikan ketika terjadi bukti kebocoran rekaman di salah satu televisi swasta di Mesir pada acara Talk Show tersebut, dimana ketika narasumber yang berasal dari Pejabat Sipil dan Militer Mesir merencanakan penyerangan terhadap Ethiopia jika negara tersebut tetap melanjutkan rencana pembangunan Bendungan Reinansance di Nil Biru.

Perjanjian terbaru yang disepakati bersama antara Negara-negara Pemilik Sungai Nil menghasilkan point penting yang membolehkan diluar negara Mesir Pemilik Sungai untuk memanfaatkan Sumber Air Nil tanpa persetujuan Mesir sebagai Negara Hulu.

Kita melihat ancaman konflik ini di S. Nil dikarenakan tidak adanya kesepahaman bersama antar pemimpin negara, Air adalah sumber kehidupan bagi seluruh Makhluk Hidup, maka dari itu PBB yang mengurusi masalah Sumber Daya Alam vital yang pemanfaatannya mutlak tidak bisa di monopoli kepemilikannya, khususnya Air menelurkan aturan yang disebut Water Law dengan aturannya pada kasus diatas adalah "United Nations Water Transboundary"(UNW-Transboundary).

Sumber Air menjadi isu penting di dunia karena pentingnya keberadaannya bagi kehidupan, bersyukurlah kita sebagai bangsa di Asia Tenggara lebih bijak dalam menanganinya, jika tidak pemilik Sungai Mekong yang berhulu di China terus melalui Myanmar,Thailand,Laos,Kamboja dan Vietnam ini sudah memiliki Pacta Sunt Servanda(Kesepakatan Bersama sebagai pedoman) dimana dalam hal pemanfaatannya mempertimbangkan kepentingan bersama.

Manusia terdiri dari 70% Air,pemikiran logislah bagaimana ancaman kekacauan dunia jika akses-akses manusia terhadap Air dibatasi atau bahkan dihalangi, ada baiknya para Pemimpin Dunia lebih bijak dalam menanggapi hal ini, tidak hanya memikirkan nasib Rakyatnya sendiri namun juga demi menjaga perdamaian dunia juga memikirkan nasib negara tetangganya, konflik hanya menguntungkan Negara kuat sebagai pemodal.




                                                            Arizma Bayu Suwito

                                                        Gamprit V, 14 June 2013





Air Terjun di Blue Nile Ethiophia

Gambar Sungai Nil

Gambar Sungai Nil yang melintasi Wilayah Mesir

Proyek Pembangunan Bendungan Renaissane di hilir Sungai Nil Ethiophia

Kekeringan yang terjadi pada lahan pertanian di sepanjang aliran Sungai Nil Mesir
Artikel terkait tentang pentingnya Air dimasa depan.

http://www.newscientist.com/article/dn15030-atlas-of-hidden-water-may-avert-future-conflict.html#.UbqcZpzJS_A

http://www.newscientist.com/article/dn13655-is-this-the-beginning-of-water-wars.html#.Ubqd2_mnD4M

No comments:

Post a Comment

Silahkan komentar disini, diharapkan gak pake nama samaran cuy..., biar qt akrab gitu...