Sahabat Pembaca

Thursday, December 27, 2012

Just writing



          Konstelasi Politik di  tahun 2013, jump start atau great start di tahun depan menjadi isu Panas, dengan kasus-kasus korupsi menjadi Top Line pemberitaan media baik cetak maupun elektronik di 2 tahun terakhir, yang “jare” Ketua Fraksi Parpol Democrat terjadi ketidak-Adil-an dalam hal pengusutan kasus tindak pidana korupsi, eeeeeeittts sebelum ngelanjut boleh ketawa bentar ya (hahahahahahahahahahahaha)… (ngerewind) dagelan epic nan menghibur di abad fatamorghana saat ini, sangat lucu, ada ketua fraksi cemburu merasa partainya terlalu diperhatikan keburukannya sedangkan kasus partai lain tidak diperhatikan…katanya pemeran Makmur dalam Sitkom “awas ada Sule” pasti dia bilang dengan ekspresi lucunya “uwwooow”. (hehehe garing ya…?lupakan…lupakan :p ).
            Logika kalau partainya bersih buat apa takut sampai bilang ingin dibubarkan saja KPK, kayak anak kecil saja sampai segitunya…mungkin bisa benar juga kalau merasa “terlalu” diperhatikan Aib partainya sedangkan partai lain yang punya masalah “Penjualan Saham Telkomsel yang gak bisa buy back, Masalah dana bailout Century, dan terakhir hambalang adem ayem toto tentrem titi rahardjo…tretektek, padahal ada sederet kasus Korupsi yang hingga kini belum terselesaikan, semisal kasus korupsi orde baru menyangkut dana moneter yang jatuh ke pengusaha-pengusaha dan melarikan diri membawa uang tersebut seperti samsul nur calim, Sinikipasan dll, bahkan kasus Anggodok dan Anggor merah pun ilang, (hwuaaa ada banyak agennya Adam Smith disini jadi banyak yang gak keliatan).
            Dah ah jadi ngalor-ngidul…kembali ke 2013 dimana konstilasi politik pusat yang sedang memanas tak jarang black campaigne jamak terjadi, mulai dari di adu domba dan pembunuhan karakter bla bla bla, tapi eh cuy mau tahu gak, tahun depan pasti banyak calon Presiden dan Wakilnya mencari wadah untuk mengekspresikan diri mereka, mempresentasikan Visi Misi mereka, dan pada masa kekinian cenderung kampus menjadi ajang untuk menunjukkan intelegensia seorang calon pemimpin,
            Semestinya situasi ini yang bisa diambil celahnya bagi mereka yang melihat kesempatan ini, mereka dengar yang namanya kata “Pemuda” sudah tidak takut lagi di demo, malah mereka akan bangga di bilang Pemuda atau setidaknya dekat dengan pemuda, karena Pemuda cenderung adalah pembaharu, berfikiran segar cerdas dan penuh dengan Idealism, ibaratnya Pemuda adalah orang-orang yang bisa diandalkan bagi kemajuan bangsa…sekarang banyak Politisi mencitrakan bahwasanya diri adalah seorang Pemuda yang penuh semangat idealism, hal ini dikarenakan kata “orang tuaa’ dalam ranah politik mengalami perubahan makna (Denotatif) jauh dari sopan santun, kebajikan dan penuh dengan kharakter keteladanan, sekarang seorang tua dalam konstelasi politik kekinian bermakna lambat, terlalu banyak perhitungan, dan cenderung stagnan.
            Yang menjadi aneh ya, sejak dahulu belum ada capres dan cawapres mendeklarasikan keikutsertaannya dalam pemilu di Purwokerto, padahal dalam sejarah Revolusi perjuangan kemerdekaan bangsa, kota ini yang menyelamatkan muka bangsa dari penghinaan Negara Belanda sewaktu Agresi Militer I dan II, dari kota ini dunia mengenal Indonesia adalah sebuah Negara bukan bagian dari wilayah Protektorat Belanda, meskipun tidak mengecilkan peran kota-kota lain di Tanah Air. Dengan alasan ini semestinya tahun depan bisa diadakan dialog nasional yang diselenggarakan di kota Purwokerto. Berandai saja suatu saat kembali ke masa jayanya…heeem…

No comments:

Post a Comment

Silahkan komentar disini, diharapkan gak pake nama samaran cuy..., biar qt akrab gitu...