BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Globalisasi memberikan dampak yang sangat luas terhadap
sendi-sendi kehidupan bernegara dan berbangsa, baik itu pada negara maju
ataupun negara berkembang, karena “ Pada Prakteknya, banyak sekali komunikasi
langsung, atau sistem komunikasi, yang tampak seperti sekumpulan jaring
laba-laba yang saling bertumpuk, jalinan yang lebih banyak berkumpul pada
beberapa titik tertentu daripada yang lain dan terkonsentrasi lebih pada
beberapa titik lainnya. Batas - batas Negara tidak terlihat dari pandangan[1]”.
Era globalisasi dan perdagangan bebas membuat
persaingan bisnis semakin ketat. Ditingkat makro, pemerintah perlu meningkatkan
kompetensi SDM melalui program peningkatan mutu pendidikan. Sedang ditingkat
mikro, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang
didukung oleh strategi SDM dan budaya perusahaan yang tepat pula. Pada dasarnya
strategi SDM berkaitan dengan tiga aktivitas SDM: pengadaan, pemeliharaan serta
pelatihan dan pengembangan. Ketiga aspek tersebut perlu mengacu pada komponen
organisasi, seperti misalnya strategi, budaya perusahaan dan struktur agar
mendukung keefektifan perusahaan. Strategi dan perencanaan SDM perlu didukung
oleh nilai-nilai kreativitas, layanan, continuous learning dan inovatif. Konsep
Learning organization seyogianya diaplikasi dan dikembangkan untuk
mengantisipasi tantangan lingkungan internal dan eksternal.
Bisnis baru akan banyak muncul, baik
yang merupakan investasi dalam negeri maupun yang merupakan investasi modal
asing. Fakta menunjukkan bahwa akhir-akhir ini Indonesia pertumbuhan perusahaan
pembiayaan ibarat bak jamur dimusim hujan. Dengan kata lain persaingan dalam
hal pembiayaan semakin ketat. Kita dituntut tidak hanya untuk survive namun
juga harus berkembang, sehingga visi kita ditahun 2016 bisa tercapai.
Kotter[2]
(1992) mengingatkan bahwa globalisasi pasar dan kompetisi menciptakan suatu
perubahan yang sangat besar. Strategi yang tepat harus diaplikasi untuk meraih
keberhasilan melalui pemanfaatkan peluang-peluang yang ada pada lingkungan
bisnis yang bergerak cepat dan semakin kompetitif.
Setelah
mengikuti pendidikan selama sebulan dikelas, kami diterjunkan kelapangan guna
mengetahui keadaan-keadaan yang ada dan mungkin hambatan-hambatan yang terjadi,
pada cabang Kalimalang dalam hal ini, Penulis ingin menyoroti potensi pasar
yang masih bisa dikembangkan khususnya pada cabang Kalimalang, hal ini dikarenakan,
Penulis melihat wilayah di seputaran Kalimalang, Harapan Indah dan Jatiwaringin
berjejer Showroom-Showroom mobil bekas dan Dealer-Dealer mobil baru.
Ditambah
persaingan Jasa Pembiayaan yang semakin kompetitif mengharuskan kita untuk
selalu berkreasi demi memenuhi keinginan pasar, hal ini yang memaksa perusahaan
untuk memutar otak dan berfikir keras untuk bisa bertahan dan terus berkembang
menghadapi dilema dan perkembangan pasar.
Berkaitan
dengan permasalahan tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian yang
menitik beratkan pada aspek empirik dengan judul “ ANALISA POTENSI PASAR VERENA
CABANG KALIMALANG (Studi pasar Cabang Kalimalang yang belum tergarap optimal )”.
Dengan melakukan Pengamatan lapangan pasar yang masih bisa tergarap di
seputaran Sultan Agung dan Harapan Indah.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, maka yang
menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah
kondisi real pasar dilapangan seputar Kalimalang, Sultan Agung dan Harapan
Indah.?
2. Bagaimanakah
cara meningkatkan penjualan pada showroom/dealer disepanjang Kalimalang, Sultan
Agung dan Harapan Indah.?
Tujuan Penelitian
1) Untuk
mengetahui kondisi real pasar seputaran Kalimalang, Sultan Agung dan
Jatiwaringin.
2) Untuk
mengetahui cara meningkatkan penjualan pada showroom/dealer disepanjamg
Kalimalang, Sultan Agung dan Harapan Indah.
Metode Penelitian
1)
Tipe Penelitian : Kualitatif Empirik, dengan pendekatan Deskriptif.
2)
Spesifikasi Penelitian : Spesifikasi Deskriptif.
3)
Lokasi Penelitian :
Verena Cabang Kalimalang.
Showroom/Dealer Sepanjang Kalimalang hingga Harapan Indah.
4)
Sumber Bahan Data Sekunder terdiri dari
:
Bahan Primer, Bahan Sekunder, Bahan
Tersier.
5)
Metode Pengumpulan Bahan Hukum : dilakukan dengan cara
Pengamatan
langsung
Dan
Wawancara
6)
Metode penyajian Data Bahan Hukum : Uraian yang disusun
secara
sistematis
7)
Metode Analisis Bahan Hukum : Empirik
kualitatif
BAB
II Pembahasan
Kondisi real pasar dilapangan
seputar Kalimalang, Sultan Agung dan Harapan Indah
Penjualan mobil di
pasar domestik pada Agustus 2013 mengalami penurunan jauh 29,23 % menjadi
79.595 unit dibandingkan penjualan Juli 2013 yang menembus total penjualan
hingga 112.473 unit.
Meskipun mengalami
penurunan, penjualan Agustus 2013 dari pabrikan ke diler (wholesales)
masih meningkat 4,21 % menjadi 79.595 unit dibandingkan bulan yang sama tahun
lalu yakni 76.373 unit.
Sementara itu,
penjualan dari diler ke konsumen pada Agustus 2013 mengalami penurunan
47,07 % menjadi 75.983 unit dibandingkan Juli 2013 yakni 111.755 unit.
Dengan torehan tersebut
maka penjualan sepanjang Januari – Agustus 2013 telah mencapai 793.973 unit. Ketua
III Gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) Jhonny Darmawan
menerangkan penurunan tersebut masih bersifat normal. Hal ini, ungkapnya,
disebabkan karena sepanjang Agustus 2013, masa kerja kurang akibat libur
lebaran dan libur kemerdekaan yang membuat jumlah jam kerja terpotong. “Ini hal
wajar setiap tahun usai lebaran karena waktu terpotong dengan liburan,” ungkapnya
hari ini, Rabu (4/9/2013).
Dia mengatakan meskipun
adanya penurunan penjualan tetapi pasar akan sangat bergairah pada September
2013 dengan adanya ajang Indonesia International Motor Show. Ajang ini,
sambungnya, dapat menggairahkan daya beli yang tinggi bagi konsumen terhadap
produk.
Selain itu, sambungnya,
masyarakat juga msih memilih kendaraan menengah ke bawah dan bisa dijangkau
untuk pembeliannya. Untuk itu, dengan melihat pertumbuhan penjualan Januari −
Agustus yang sudah mencapai 793.973 dipastikan penjualan mobil masih bisa
menembus angka yang ditargetkan Gaikindo hingga akhir 2013 mencapai 1,1 juta.[3]
Dari data tersebut
secara otomatis pertumbuhan mobil bekas di Indonesia pun pasti bertambah,
karena konsumen menengah keatas juga memiliki kecenderungan suka berganti mobil
besar, dari proyeksi Gaikindo sebesar 1,1 juta target penjualan mobil baru,
maka pertumbuhan mobil bekas kita ambil 50% saja dari situ, jadi sebesar 0,55 %
atau 550000 juta pangsa pasar yang diperebutkan oleh customer, data ini juga menjadi kue yang sangat menggiurkan bagi
perusahaan-perusahaan pembiayaan atau Multifinance
Company’s,
Perusahaan-perusahaan Multifinance pasti berlomba untuk meraup
pangsa pasar mobil ini, baik di mobil baru maupun mobil bekas, dengan
pertumbuhan masyarakat ekonomi menengah yang besar dan ekonomi yang semakin
membaik, kegunaan aktivitas keluarga ditunjang dengan kendaraan pribadi yang
nyamanpun semakin diidamkan, tidak semua masyarakat memiliki cukup uang untuk
membeli kendaraan pribadi mereka dengan uang tunai, hanya segelintir orang yang
membeli secara tunai, kesempatan inilah yang diambil oleh Perusahaan
Pembiayaan.
Kita melihat beberapa
Perusahaan 10 besar multifinance di
Indonesia menurut Investor Daily
dengan data yang diambil per 1 Agustus 2011 seperti BFI Finance, Adira Dinamika
Multi Finance, BCA Finance, FIF, Clipan Finance Indonesia, Mandala Multifinance,
Multindo Auto Finance, Swadharma Bhakti Sedayu Finance, Buana Finance dan
Sunprima Nusantara Pembiayaan[4],
pasti tidak tinggal diam melihat potensi pasar yang sangat besar.
Perubahan setiap
tahunnya di multifinance pasti seringlah terjadi, hal ini kita bisa lihat pada
data yang penulis peroleh mengenai award yang diberikan kepada perusahaan
multifinance oleh Indonesia Multifinance Award 2013 ada beberapa perusahaan
yang tidak ada pada data Perusahaan 10 besar diatas, seperti Verena
Multifinance Tbk yang berhasil memperoleh award pada kategori The Best Marketing Award[5]
tidak termasuk perusahaan 10 besar pembiayaan diatas.
Jumlah data yang pasti kendaraan
yang masuk baik baru ataupun bekas ke Kalimalang pada khususnya tidak lah
Penulis ketahui, namun Penulis dapat sedikit gambaran adalah sekitar jumlah
keseluruhan kendaraan yang bekas maupun baru sekitar di angka 25000-an, dari
jumlah ini kita bagi lagi ke kendaraan baru sekitar 17000 dan bekas sekitar
8000, dari sini dan data yang Penulis dapat dari penelitian selama sebulan,
pembiayaan rata-rata menggunakan BCA Finance, hal ini dapat terlihat pada table
dibawah ini.
No comments:
Post a Comment
Silahkan komentar disini, diharapkan gak pake nama samaran cuy..., biar qt akrab gitu...