Sahabat Pembaca

Wednesday, February 26, 2014

Soko Guru

Eum mo mulai dari mana yah, jadi begini kemarin malam saya diajak free dinner dengan sahabat lama,kita bertiga biasa ngobrol santai tanpa ada obrolan tentang wanita disitu,karena asosiasinya jika kumpulan laki-laki ngobrol pasti ada tentang wanita*karena mereka sudah laku semua..."̮hϱϱ.hϱ"̮ "̮hϱϱ.hϱ"̮
Kita bayangkan cerita ini disuatu Negara Kaya Raya yang penuh dengan Mafia.
Jadi saya akan berbicara ttg dunia pendidikan,di negeri antahberantah dgn alokasi dana pendidikan 30% dari apbn, banyak dana yang gak terserap sesuai peruntukannya,melainkan penyimpangan untuk kepentingan pribadi(fraud),tapi disini kita tidak bisa mengumpulkan bukti-bukti kronologisnya, Ibarat kentut kita cuma bisa nemu baunya saja.
Person In Charge dari sebuah institusi pendidikan misal sekolah menengah,harus menyetor sejumlah dana ke lembaga pengurus pendidikan didaerah,dan anda tahu dana yang didapat bersumber dari APBD unt sekolah,jk hal ini tidak dilakukan oleh PIC tersebut konsekuensinya ada murid yg tidak lulus.
Dari PIC n Bendahara Sekolahpun juga menggunakan Dana ini unt kepentingan pribadi,praktek Mal Administrasi ini bisa terus berlangsung dikarenakan menjadi kebiasaan umun disetiap sekolah.
Kebetulan saat ini sy bekerja dilembaga pembiayaan,sy coba korek masalahnya dimana,jk dilembaga sy tiap akhir bulan selalu ada namanya Budgeting sebulan kedepan,hal ini diajukan oleh Kacab dari gambaran pengeluaran seblumnya,jika dalam sebulan terjadi penyimpangan karena dana yang disediakan kurang,maka Kacab mengajukan Deviasi Anggaran.semua proses itu diawasi baik oleh Internal Audit maupun Eksternal Audit.
Lainhal yg terjadi di sekolah,setiap Triwulan diajukan Rencana Kerja Anggaran,disini terdapat pos-pos alokasi pembiayaan dr kegiatan sekolah,anda tahu pada tahap awal ini adalah awal penyimpangannya,banyak pos-pos yang di Mark Up ataupun kegiatan Fiktif atau tidak mungkin dilaksanakan ditahun tersebut tetap dianggarkan.
Diakhir triwulan dilakukanlah Surat Pertanggung Jawaban,yang bersumber dari SPJ-SPJ departemen dibawahnya.
RKA ini jika kita lihat banyak alokasi kegiatan yang tidak dilaksanakan keluar laporan LPJna,belum lagi anggaran yang dimark up.
Disekolah tersebut pasti diadakan audit oleh lembaga pendidikan internal seperti Inspektorat, namun apa prakteknya dilapangan,mal administrasi ini dihapuskan oleh auditor dengan amplop 500rb-1jt dikantong.
Dana yang semestinya bisa digunakan untuk membangun sarana n prasarana pendidikan yang representative,malah digunakan untuk kepentingan pribadi.
Mestinya PPATK bisa mengecheck setiap rekening Pejabat terkait,pasti diketemukan ketidak sesuaian antara pendapatan gaji dengan pengeluaran yang didapat.
Negeri antah berantah ini menyimpan potensi yang besar dimasa depan,pertumbuhan ekonomi dunia kedepannya mengacu pada asia terutama 3 negara besar seperti China, India dan Indonesia,kita lihat China dengan keunggulan sistem pemerintahannya, mereka bisa menjalankan kebijakan tanpa harus melalui proses "Deman Crazy" yg memakan waktu lama n biaya tinggi,kelemahan mereka pada kebijakan one child policy,yg mewajibkan warga negaranya hanya boleh memiliki satu anak,itupun kebijakan ini diperlunak diprovinsi Hainan,China mungkin sudah menyadari kelemahan tersebut.
India negara besar dengan berbagai etnik dan jumlah penduduk yang besar pula terkendala akan tingkat Disparitas tingkat ekonomi yang besar belum lagi angka buta huruf yang besar,ditambah perlakuan buruk terhadap wanita di beberapa daerah kumuh India.
Selain Negeri Antah Berantah,Indonesia mempunyai keunggulan yang mengungguli kedua negara lainnya,jika saja dikelola dengan baik.
Pendidikan adalah sarana pencetak kader bangsa,disana Kader bangsa dididik memiliki Idealisme yang tinggi dengan segala unsurnya,jangan sampai praktek-praktek di dunia pendidikan di Negara Antah Berantah menular ke Negara Indonesia.
Sulit dibayangkan masa depan bangsa jika negara Indonesia dibentuk dari kader-kader yang moral pendidikannya seperti itu.

Quo Vadis Indonesia 2014?????

Arizma Bayu Suwito
Indonesia Energi Monitoring
Gamprit V, 1 Februari 2014

No comments:

Post a Comment

Silahkan komentar disini, diharapkan gak pake nama samaran cuy..., biar qt akrab gitu...